22 Desember 2009

Saat ini lagi heboh-hebohnya kasus Luna Maya yang "katanya" melecehkan pekerja infotainment di status Twitternya, padahal kalo ditelaah kembali Luna Maya bukan menunjuk "pekerja" infotainmentnya tp acara infotaimentnya. ga perlu panjang lebar, disini saya akan membagi opini dee lestari seorang penulis dan penyanyi, yg dia tulis di blognya. saya setuju sekali dengan opini mbak dewi disini :)

Peluru ditembakkan ke udara. Asbak melayang. Dan sekarJustify Fullang, sebaris sumpah serapah di Twitter.

Relasi media hiburan dengan komoditas tunggalnya—yakni para penghibur, atau yang lebih sering disebut “artis”—adalah hubungan yang berwarna-warni. Kadang-kadang keduanya menempel manis bagai semut yang memeluk gula, tapi kadang-kadang keduanya saling sengit bagai kucing dan anjing.

Dan kini, dalam mangkok besar industri hiburan, kita pun punya apa yang disebut: infotainment—hadir dalam bentuk program teve yang laku ditonton dan diproduksi dengan biaya tak besar. Berbeda dengan sinetron yang menuntut puluhan kru serta puluhan pemain dengan honor yang tak kecil, infotainment melenggang ringan dengan satu-dua kamera, dua-tiga kru, dan segenggam mikrofon yang ditodongkan ke para artis yang tak dibayar* untuk membuka ruang privat kehidupan mereka. Simbiosa? Sudah pasti. Saling membutuhkan? Tidak setiap saat. Saling menguntungkan? Belum tentu.

Berikut beberapa anggapan umum, yang saking mapannya bersarang di benak masyarakat, sudah jarang kita pertanyakan atau cek kebenarannya, antara lain:

1. “Media hiburan dan artis saling membutuhkan.”

Bagi saya, kalimat itu terdengar manis dan bijak tapi juga menjebak dan menjerat. Menjebak hingga artis dipaksa untuk melonggarkan bahkan merobohkan garis privasi di luar keinginannya, dan menjerat masyarakat untuk terus mewajarkan tindakan-tindakan intimidatif infotainment dengan alasan “itu kan risiko jadi orang terkenal.”

Agar karya saya menggaung di masyarakat luas, saya membutuhkan media sebagai amplifier-nya, termasuk media hiburan (meski ada juga karya yang jadi besar dan laris bahkan sebelum media sempat menyentuhnya). Namun tidak semua jenis pemberitaan mendukung karya ataupun pamor saya. Bahkan ada pemberitaan yang mengganggu hidup saya. Bukan “saling membutuhkan” namanya jika saya menolak diliput dan malah terus dikuntit, rumah saya ditongkrongi dan dimata-matai. Bukan “saling membutuhkan” namanya jika kalimat saya diputar-balikkan untuk memenuhi opini subjektif tertentu melalui gambar dan narasi yang lantas dibagi ke jutaan pemirsa. Dalam situasi seperti itu, saya menolak keras generalisasi bahwa artis selalu membutuhkan media hiburan.

Media dan seorang artis hanya layak disebut saling membutuhkan jika memang keduanya sedang merasa ada kebutuhan, yang artinya: situasional. Tidak terus-menerus dan berubah-ubah.

2. “Hubungan antara artis dan infotainment bersifat mutualisme.”

Mengatakan, atau mengharapkan, bahwa hubungan antara artis dan infotainment selalu bersimbiosa mutualisme, menurut saya, adalah pernyataan yang buta. Simbiosa yang terjadi di lapangan bisa beragam:

• Mutualisme : Saat si artis mengizinkan dengan sukarela untuk si infotainment masuk ke dalam ruang privatnya, dari mulai meliput bisnis sampingan, meliput ulang tahun anak, bahkan untuk membantu posisi tawarnya dalam industri. Infotainment pun kadang sengaja dilibatkan ketika si artis hendak memenangkan sebuah konflik. Dalam relasi ini, kedua pihak sama-sama diuntungkan.

• Komensalisme : Dengan izin atau tanpa izin, disengaja atau tidak, infotainment mewawancarai artis dan diladeni secara netral-netral saja. Misalnya, untuk memberi komentar ringan, atau meminta klarifikasi atas berita-berita remeh (baca: bukan skandal). Dalam pengamatan saya, relasi macam inilah yang paling banyak terjadi; si artis bisa berjalan lalu sambil berkata “Ah. Biasalah, infotainment,” dan si reporter bisa permisi pergi dengan muka lurus tanpa harus mengejar dan mencecar. Dalam jenis relasi ini, artis tidak merasa diuntungkan, tapi juga tidak merasa dirugikan.

• Parasitisme : Ketika si artis tidak memberikan persetujuan, kerelaan, atau keinginan untuk meladeni infotainment, tapi terus didesak, dipaksa, bahkan diintimidasi. Dan kemudian berita tetap ditayangkan dengan memakai perspektif satu pihak saja. Dalam pengemasannya, beberapa infotainment bahkan sampai melakukan teknik wawancara imajiner, pemalsuan suara, memutar balik kejadian sebenarnya, dan cara-cara lain yang sudah menjurus ke arah fitnah.** Dalam relasi ini, jelas yang diuntungkan hanyalah pihak infotainment, sementara pihak artis dirugikan, bahkan dicurangi.

3. “Kalau beritanya aib pasti artisnya menghindar, kalau berita baik infotainment-nya dibaik-baikin.”

Lagi-lagi, buat saya itu adalah opini yang malas dan tak jeli. Tak sedikit area yang disebut “baik-baik” oleh banyak orang, tapi bagi beberapa artis tertentu merupakan ruang privat yang tidak ingin dibagi ke infotainment, seperti kelahiran anak, acara pernikahan, dst. Dan banyak juga konflik/isu berbau skandal yang secara sengaja justru melibatkan infotainment atas undangan/persetujuan/kerelaan artisnya. Jadi, fakta di lapangan lagi-lagi tidak mendukung opini umum tersebut. Setiap artis punya preferensi dan garis batasnya masing-masing.

4. “Seorang figur publik wajib membuka dirinya terhadap publik karena ia sudah jadi milik publik.”

Sewaktu kecil, saya tidak pernah bercita-cita jadi figur publik. Yang saya ingat, saya ingin jadi penulis dan musisi profesional. Itu saja. Saat saya berkarya, saya mempertanggungjawabkannya dengan cara-cara yang sederhana: menjamin bahwa karya saya asli dan mencintainya sepenuh hati.

Namun karya dan citra melangkah seiring sejalan ketika sudah masuk ke dalam industri. Di sana, karya menjadi besar, citra pun ikut membesar, dan saya yang manusia biasa kadang-kadang tenggelam oleh keduanya. “Figur publik” akhirnya menjadi efek samping yang mengiringi profesi artis, walaupun berkarya dan terkenal sebetulnya adalah dua hal yang berbeda.

Sialnya, pengertian “figur publik” selalu ditempelkan dengan konotasi “milik publik”. Kita amat sering terpeleset dengan menganggap keduanya identik, padahal secara esensi keduanya berbeda. Dalil itulah yang kemudian digunakan infotainment untuk menuntut artis buka mulut. Sering sekali mereka mengatasnamakan “masyarakat” dengan mengatakan “Masyarakat berhak untuk tahu!”

Bagi saya, yang menjadi milik publik adalah karya saya. Masyarakat bisa membeli buku saya, CD album saya, mengundang saya untuk diskusi buku dalam kapasitas saya sebagai penulis, atau mengundang saya bernyanyi dalam kapasitas saya sebagai penyanyi. Namun saya punya hak penuh atas kehidupan pribadi saya. Hidup saya bukan milik publik. Adalah hak saya sepenuhnya untuk menentukan seberapa banyak potongan kehidupan pribadi yang ingin saya bagi dan mana saja yang ingin saya simpan.

Artis adalah manusia yang berkarya. Bukan telepon umum.

5. “Seorang artis harus selalu bertutur laku baik dan sopan.”

Ini barangkali anggapan umum yang paling naif tentang artis. Pertama-tama, bukan hanya artis, seorang tukang becak pun dituntut untuk bertutur laku baik dan sopan pada penumpangnya. Ketika sudah hidup bermasyarakat, sikap baik dan sopan melancarkan interaksi kita dengan satu sama lain. Namun kita juga manusia yang punya dua sisi. Kita pun bisa marah dan kehilangan kendali. Lantas apa yang membedakan Luna Maya dengan Mang Jeje—tukang becak langganan saya di Bandung?

Sebuah pepatah bijak berkata: “Semakin tinggi pohon, semakin keras angin menerpa.” Saya setuju. Tapi tidak berarti bahwa seseorang yang dianggap bintang lantas di-dehumanisasi-kan. Menuntut seorang bintang untuk selalu sempurna, bukan saja berarti penyangkalan atas kemanusiawian, tapi juga mustahil bisa dipenuhi. Jadi, jika kesempurnaan adalah kemustahilan, mengapa sebagian dari kita begitu sulit berempati?

Seorang Luna Maya, yang sudah minta pengertian secara baik-baik, tapi malah terus didesak hingga kamera membentur kepala anak yang sedang ia gendong, lantas meledakkan emosinya di Twitter—sebegitu irasionalkah tindakannya itu? Atau justru manusiawi? Apa yang kira-kira akan kita lakukan jika kita menjadi Luna? Tetap bermanis-manis hanya karena status artisnya, hanya karena konon ia “milik publik”? Sekali lagi, seingat saya, Luna adalah model dan presenter. Bukan Kopaja. Apa hak kita untuk mengklaim agar Luna bertutur laku sebagaimana keinginan kita? Kita bisa menyimpan fotonya, menyimpan RBT lagu Luna di telepon genggam kita, tapi kita tidak bisa mengontrol manusianya seperti kita mengoperasikan AC dan remote-nya.

6. “Tanpa media, artis tidak akan jadi siapa-siapa.”

Ini barangkali sihir terkuat yang merasuk di kalangan artis. Kita tahu, betapa besar peran media dalam perkembangan karier seorang artis—entah itu karier musik, sinetron, film, model, dsb. Tapi, mari kita lihat skala yang sesungguhnya: Media bukan cuma satu. Media hiburan merupakan salah satu bagian, bukan keseluruhan. Infotainment juga cuma sebagian dari media hiburan, bukan keseluruhan.

Infotainment memang powerful. Terbukti ada orang-orang yang disulap dari bukan siapa-siapa dan tahu-tahu menjadi artis papan atas setelah diekspos habis-habisan di infotainment. Dan ada juga artis yang hidupnya ditelanjangi habis-habisan sampai harus menghilang bertahun-tahun dari panggung hiburan.

Tapi, jangan kita balik logikanya. Saya tidak melihat infotainment dan artis seperti logika ayam dan telur. Apalagi kalau infotainment disebut sebagai “induk” dari eksistensi seorang artis. Infotainment adalah fenomena yang muncul tahun ’90-an, sementara saya tumbuh besar menyaksikan artis-artis yang mampu eksis berdasarkan bakat dan karyanya jauh sebelum ada infotainment. Dan jangan kita lupa, tanpa artis, infotainment hanya corong kosong tanpa isi. Corong itu boleh nyaring. Tapi kalau tidak ada yang disuarakan, ia pun senyap dan hampa.


Bangun Dari Ilusi

Sayangnya, selama ini dari kalangan artis sendiri lebih banyak memilih diam atau bersungut-sungut di belakang. Padahal pihak artislah yang paling banyak dirugikan. Entah karena terlena, merasa bakal sia-sia saja, atau kita masih dihantui image infotainment yang terasa begitu besar dan berkuasa hingga kita percaya buta bahwa jatuh-bangun karier kita ditentukan mereka. Dan sama seperti semua manusia, tidak ada artis yang ingin kehilangan rezekinya atau dihukum di layar kaca dengan pemberitaan negatif.

Jika ada pepatah bijak yang bisa berguna, maka inilah dia: “Rezeki diatur oleh Tuhan. Bukan oleh infotainment.”

Saya tidak mengajak siapa pun untuk memusuhi infotainment. Permusuhan bukanlah tujuan saya menulis sebegini panjang lebar. Tapi kiranya para artis bisa melihat relasinya dengan media hiburan secara proporsional.

Mari kita bangun dari ilusi bahwa cuma ada satu tangan besar yang menentukan mati-hidupnya karier kita. Keberhasilan seorang artis ditentukan oleh banyak faktor, frekuensi pemunculannya di infotainment hanyalah satu faktor, bukan segalanya.

Berikut beberapa hal sederhana yang sekiranya bisa seorang artis lakukan untuk perimbangan berita:

1. Ungkapkanlah sisi cerita kita. Menulis di blog/situs pribadi, atau lakukan wawancara dengan media cetak yang bersahabat untuk menulis sisi cerita kita. Jangan kecil hati jika cerita kita kalah jumlah pembacanya dengan pemirsa teve yang jutaan. Adanya sebuah sumber cerita langsung dari yang bersangkutan jauh lebih berarti ketimbang bungkam sama sekali.

2. Jika memungkinkan, bawalah alat perekam/kamera saat infotainment meliput kita. Semua artis yang pernah berurusan dengan infotainment tentunya tahu betapa banyak kejadian asli yang terdiskon ketika muncul di layar teve, belum lagi narasi yang merajut potongan adegan agar muat di kerangka opini tertentu saja. Lalu kemanakah rekaman dari sisi kita itu kita tayangkan? YouTube. Promosinya? Believe me, with a tweet or two, we can have thousands of viewers before we know it. Maybe even more if it got spread. Kalau tidak mau repot sampai menayangkan pun tidak masalah, dengan membawa perekam tandingan saja sudah cukup mengubah percaturan psikologis saat kita sedang diliput. Catatan: Reza pernah merekam balik juru kamera infotainment yang menguntitnya. Dan ketika dia bertanya: “Buat apa Mas Reza pakai kamera segala?” Reza menjawab, “Ya sama kayak kamu, ngambil gambar tanpa izin.” Hasilnya? Yang bersangkutan pun akhirnya gerah sendiri dan kabur ke toilet pria. And yes. Reza followed him all the way there.

3. Tegas berkata ‘tidak’ dan berikan batas dari awal. Tidak jarang, artis diundang ke satu acara atau dikontrak oleh pihak yang memang secara resmi mengundang infotainment. Kita bisa mensyaratkan sejak awal pada pihak penyelenggara bahwa wawancara hanya sebatas materi yang mendukung acara dan tidak melenceng ke hal-hal pribadi, dan untuk itu kita bisa meminta panitia untuk ikut menggawangi jalannya wawancara. Tegas bilang ‘tidak’ atau diam ketika pertanyaan mulai melenceng. And when things start to get out of hand, just do what every Miss Universe is known best at: smile and wave.


Penderitaan Sebagai Candu

Di luar dari itu semua, sebagian besar masyarakat pun punya problem adiksinya sendiri. Infotainment telah memanjakan tendensi manusiawi kita untuk merasakan kepuasan saat melihat ada orang lain yang tidak lebih baik, bahkan lebih menderita, ketimbang kita. Schadenfreude. Apalagi kalau orang-orang itu adalah kaum yang kita anggap super, yang punya segalanya. Kita semua menyimpan tendensi itu, sadar atau tak sadar, sama halnya kita punya potensi untuk membunuh dan merusak. Namun kita punya pilihan untuk tidak melakukannya, tidak memeliharanya.

Kita bisa menjadi penonton yang lebih mawas dan melek. Tontonan infotainment seharusnya ditujukan untuk menghibur dan memberi informasi. Ketika sudah menjadi ajang penghakiman, berarti ada yang tidak beres. Ada yang melenceng.

Sebagai penonton yang memilih tidak suka, saya sarankan untuk bersuara dengan konstruktif, entah lewat jaringan sosial di internet atau apa pun sesuai kapasitas kita. Dengan menyuarakan sikap, mudah-mudahan pihak produser infotainment maupun teve sudi instrospeksi dan membuat konten programnya lebih bermutu dan berimbang.

Cara paling sederhana? Matikan teve. Atau ganti saluran.


Berempati Tidak Perlu Polisi

It takes one to know one. Sampai kita mengalami apa rasanya dicecar dan dikepung kamera, kita tidak bisa sepenuhnya mengerti apa yang membuat Parto menembakkan pistol ke udara, apa yang membuat Sarah Azhari melempar asbak, dan apa yang membuat Luna Maya mengumpat di Twitter-nya. Di lain sisi, sampai kita tahu apa rasanya berpeluh dan bersusah payah mengejar sekalimat-dua kalimat demi mengejar setoran berita, kita pun tidak bisa sepenuhnya memahami mengapa mereka, para wartawan infotainment yang awalnya bisa sangat manis dan sopan, tahu-tahu bisa berubah seperti preman tak tahu aturan.

Saya tidak berpendapat bahwa yang ditulis Luna di Twitter-nya itu manis dan terpuji. Ia memang mengumpat dan memaki. Tapi dengan mengetahui sebab yang melatari aksi Luna, segalanya sangatlah sederhana. Kita manusia. Kita menangis. Kita tertawa. Kita marah. Kita khilaf. Sesuatu yang bisa diselesaikan dengan satu musyawarah di kedai kopi. Tanpa perlu mengadu ke polisi. Tanpa perlu UU ITE. Jadi, untuk apa membunuh nyamuk dengan bom atom?


Menghindari Bumerang Dengan Nurani

Mengadukan Luna hingga ke polisi, dan di sisi lain TIDAK memberikan berita berimbang tentang MENGAPA Luna sampai bersumpah serapah di Twitter, dan bukannya MINTA MAAF karena nyaris membuat seorang anak cedera, menurut saya adalah langkah yang tidak strategis bahkan berbahaya. Infotainment jelas bukan figur bercitra innocent yang mengundang simpati. Saat ini, infotainment tengah diuji. Artis pun sedang diuji. Dan masyarakat menyoroti. Pembelaan terhadap Luna terus mengalir.

Ironisnya, kamera pun terus berputar. Semakin panjang dan heboh masalah ini, kembali infotainment diuntungkan. Sensasi adalah uang. Jadi, jika keuntungan finansial sudah di kantong, tidakkah kehormatan juga layak dikantongi? Andai saja pihak infotainment sudi menelan ludahnya lalu melucuti label-label “pers”, “artis”, dst, kembali menjadi individu, kembali menjadi manusia biasa, ia justru bisa memperoleh respek. Namun jalur yang dipilihnya kini justru berpotensi menjadi bumerang. Pers hiburan memang besar. Tapi masyarakat jauh lebih besar.

Kasus ini bukan saja memancing reaksi dari masyarakat yang selama ini jengah bahkan muak dengan kualitas tayangan infotainment, tapi juga mengundang potensi ‘pengadilan rakyat’ yang berbasis nurani umum, seperti halnya kasus Prita vs RS. Omni. Tapi jika tujuan akhir pihak infotainment yang dinaungi PWI tersebut ternyata hanyalah sensasi (baca: rating)? Maka biarlah kecerdasan dan nurani rakyat yang akhirnya menilai sendiri.

Suara saya ini mungkin tidak punya arti. Setelah kasus ini berlalu, mungkin tetap tidak terjadi perubahan apa-apa dalam praktek infotainment, pada kegandrungan masyarakat luas akan kehidupan pribadi para artis, maupun pada sikap kebanyakan artis yang masih cenderung permisif dan bermain aman ketika berhadapan dengan kuasa kamera infotainment. Saya menghargai pilihan setiap orang. Bersimbiosa mutualisme dengan infotainment bukanlah hal yang salah. Bekerja bagi industri infotainment pun bukan hal yang salah—baik itu sebagai kru maupun presenter. Menjadi artis yang memilih untuk menutup diri dari infotainment pun bukan hal yang salah. Ini memang bukan masalah benar atau salah, melainkan preferensi. Dan ketika kita menghargai pilihan masing-masing, batas privasi masing-masing, niscaya tidak perlu lagi ada peluru menembak ke udara atau caci maki di jagat maya.

Hukum, dan praktek hukum di lapangan, tidak selalu berbasiskan nurani, melainkan permainan kelihaian di dalam kotak sistem. Jadi bukannya tidak mungkin pihak infotainment/PWI akan menjadi pemenang di jalur hukum. Jujur, saya tidak terlalu menganggapnya penting. Nurani tidak bisa dikelabui. Dan, sekali nurani terusik, masyarakat—Anda dan saya—tak akan pernah lupa.


* Ada kalanya artis dibayar. Berita-berita ringan lucu yang tahu-tahu memunculkan kemasan odol, obat penurun panas, suplemen, dsb, itu? Berita demikian namanya “insertion”. Dan artis yang berpartisipasi mendapat imbalan dari produsen yang bekerja sama dengan infotainment.

** Semua contoh metode memutar balik fakta tersebut sudah pernah saya alami langsung. Detailnya bisa dibaca di sini dan di sono.

Source : http://dee-idea.blogspot.com/2009/12/luna-bukan-kopaja.html

15 Oktober 2009

Selalu ingin menghabiskan waktu lebih banyak di internet? Rela mengurangi kegiatan sosial atau rekreasional demi menggunakan internet? Atau merasa gelisah jika tidak menggunakan internet? Jika iya, Anda sepertinya mengalami kecanduan internet.

Ada banyak alasan mengapa seseorang menghabiskan waktu terlalu banyak di internet. Internet bisa digunakan sebagai wadah melarikan diri dari perasaan bersalah atau depresi, mirip seperti peran obat penenang yang kerap dipakai orang yang sering merasa cemas atau gelisah. Internet menawarkan sesuatu yang mendebarkan, tempat pelarian ke hal-hal 'gaib' bahkan erotik.

Alasan lainnya, seseorang yang kecanduan internet selalu ingin menghabiskan lebih banyak waktunya di internet hanya untuk sekadar memenuhi kepuasan hati. Jika tidak menggunakan internet, ia merasa gelisah, cemas, atau tanpa sadar melakukan gerakan mengetik. Hal ini malah akan merusak jiwa seseorang jika dibiarkan terus.

Melihat fenomena tersebut, sadar atau tidak, internet telah sukses 'menghipnotis' para penggunanya. Ia (internet-red) bisa membuat para penggunanya lupa diri dan lupa waktu hingga pendidikan dan kegiatan sosial lainnya pun jadi terganggu. Jika internet telah mencampuri kehidupan pribadi, finansial, pekerjaan atau kesehatan, bisa jadi ini menjadi sinyal peringatan bagi Anda para pecandu Internet.

Namanya juga kecanduan, tidak gampang untuk langsung putus hubungan dengan internet dalam waktu singkat. Yuk, coba beberapa tips singkat untuk mengurangi kecanduan internet, yang dikutip detikINET dari LA Times, Selasa (6/3/2007).

Cari tahu masalahnya.
Jika Anda menggunakan internet sebagai pelarian dari masalah depresi, gelisah atau masalah hubungan, bukan internet tempat pelariannya. Memanfaatkan internet sebagai tempat pelarian hanya akan membuat Anda semakin candu dengan internet. Psikoterapi bisa menjadi alternatif solusinya. Disana Anda bisa belajar keahlian bagaimana memanajemen stres dengan baik.

Kenali pemicunya.
Menjadi seorang pecandu internet tentu karena dipicu suatu hal. Cari tahu dan kenali pemicunya. Apakah Anda bosan, stres atau kesepian? Jika hal tadi yang menjadi penyebabnya, coba buat daftar cara alternatif untuk mengatasi perasaan itu misalnya dengan jalan-jalan bersama teman.

Kurangi sedikit demi sedikit kebiasaan berlama-lama di internet.
Bagi yang sudah keranjingan dengan internet, cobalah untuk mengurangi sedikit demi sedikit kebiasaan Anda 'bergaul' terlalu lama dengan internet. Misalnya, jika Anda menghabiskan waktu 10 jam sehari di internet, coba kurangi 2 jam saja untuk melakukan kegiatan yang lain seperti rekreasi, ngobrol dan berkumpul dengan keluarga, atau kegiatan sosial lainnya.

Cobalah buat jadwal kapan Anda boleh menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan internet dan kapan waktu yang tidak boleh diganggu gugat, tapi harus dipatuhi tentunya. Setidaknya dengan begitu, sedikit demi sedikit Anda bisa mengurangi rasa ketergantungan dari internet.

Ubah pola kebiasan online.
Salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan internet adalah dengan mengubah pola kebiasaan ber-internet. Terbiasa menonton film online? Coba ubah kebiasaan itu dengan cara pergi ke bioskop. Menelepon langsung orang yang kita cari lebih baik ketimbang mengirimkan e-mail. Atau, ubah kebiasaan Anda berbelanja secara 'maya' di internet dengan cara berbelanja langsung ke toko-toko nyata.

Atur ulang jadwal rutinitas.
Jika Anda biasanya memeriksa e-mail pada pagi hari setelah bangun tidur, coba periksalah e-mail tersebut setelah sarapan. Tak adal salahnya menikmati waktu sarapan bersama keluarga karena bisa mempererat keharmonisan hubungan. Jika sepulang dari kantor biasanya Anda langsung nongkrong di internet, tunggulah sampai setelah makan malam. Sambil menunggu makan malam Anda bisa berleyeh-leyeh di sofa sambil mendengarkan musik mungkin?

Semoga berhasil :-)

28 Agustus 2009


Salah satu kewajiban umat Islam adalah melaksanakan sholat lima waktu. Sholat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan sholat ternyata paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, sholat adalah gudang obat dari berbagai jenis penyakit.


Selama ini sholat yang dilakukan lima kali sehari oleh umat Islam, sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi yang melakukan sholat tersebut. Gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang hanya sedikit dari umat Islam yang memahaminya. Berikut ini beberapa manfaat gerakan sholat bagi kesehatan manusia:

Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram, berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

Rukuk
Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Manfaat, Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

Iktidal
Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga. Manfaat: i’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

Sujud
Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah (jangan tergesa gesa) agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

Duduk
Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Manfaatnya, saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan.
Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak manusia.

Salam
Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Manfaatnya untuk relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.

Pada dasarnya, seluruh gerakan sholat bertujuan meremajakan tubuh. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar. Jadi bagi umat Islam yang belum melakukan sholat dengan benar dan khusyuk, dari sekarang ubahlah, karena sholat itu selain menjadi salah satu tanda orang bertakwa, ternyata sholat itu sangat baik buat kesehatan. (Disadur dari berbagai sumber)

04 Agustus 2009


Indonesia telah kehilangan sosok fenomenal seorang Mbah Surip, rasanya masih gak percaya siy...lagu fenomenal Tak Gendong rasanya masih anget di telinga kita gak di TV, di radio pasti lagu itu selalu diputer. Berkat single fenomenal itu mbah surip pun kerap jadi bintang tamu hampir diseluruh stasiun televisi baik on air maupun off air. Nyatanya hampir tiap hari kan Mbah Surip menghibur kita di TV, tawanya yang khas hwa..ha..ha..ha..ha..ha..... dan jargonnya yang terkenal itu " I Love U Full". Yah...namanya jodoh, mati, rezeki ada di tangan Tuhan kan???setidaknya Tuhan telah memberi kebahagiaan di akhir-akhir masa hidupnya. Semoga segala amal ibadah embah diterima disisiNya Aminn....

VIVAnews - Penyanyi fenomenal Mbah Surip meninggal dunia sekitar pukul 10.30 WIB dalam perjalanan ke Rumah Sakit Pusat Pendidikan Kesehatan TNI AD (Pusdikkes), Jakarta Timur. Saat tiba di kediaman pelawak Mamiek Prakoso, kondisi Mbah Surip sudah pucat.

“Mbah, kok badannya pucat,” kata Mamiek Prakoso di kediaman, Kampung Makassar, Jakarta Timur, Selasa, 4 Agustus 2009. Menurut Mamiek, Mbah Surip tiba ke rumahnya bersama anaknya, Farid.

Berikut kronologis meninggalnya Mbah Surip menurut Mamiek Prakoso:

Senin, 3 Agustus 2009

Sekitar pukul 15.00-16.00 WIB

  • Mbah Surip tiba di kediaman Mamiek bersama anaknya, Farid, naik motor

Senin malam

  • Mengaku kelelahan, kondisi Mbah Surip terlihat sangat pucat
  • Mbah Surip menginap di kediaman Mamiek bersama Farid

Selasa, 4 Agustus 2009

Pukul 08.00 WIB

  • Mbah Surip sarapan bubur

Menjelang pukul 10.00 WIB

  • Mbah Surip mengeluarkan liur dan busa dari mulutnya
  • Farid mencari Mamiek
  • Mamiek tidak jadi mandi, dan langsung menuju Mbah Surip di dalam kamar tamu

Sekitar 10.15 WIB

  • Mamiek dan Farid membawa Mbah Surip ke RS Pusdikkes, sekitar 2 kilometer

Sekitar pukul 10.30 WIB

  • Dokter memberikan oksigen dan menyatakan Mbah Surip meninggal



29 Juli 2009

Ni ada beberapa tips dan trik about fashion buat kawula muda, mule make up ampe, dress, accesoris, dll.

1. Make Up

Buat temen2 yang punya mata sipit pasti pengen kan punya mata lebar. simple banget kalo pengen matanya kliatan lebar, digaris mata cukup kasi eyeliner aja trs bagian kelopak mata kasi aja sapuan eyeshadow warna2 smookey geto. coz mnurut pngalaman sendiri mataku juga gak gitu lebar. jadi tiap mo keluar jalan2 ato da acara formal cukup deh pake eyeliner plus maskara, kalo perlu dikelopak mata kasi efek smookey eyes. jadi kesannya gak begitu kaya emak2 make up nya pasti mata kamu akan berbinar-binar hehehe.........


2. Dress

Pastinya kalo mo hangout ma temen2 pengennya pake baju yang nyante dan nyaman kan??palagi yang berjilbab pasti akan rada susah kalo pengennya pake kaos polos. gampang banget kalo mo maduin kaos polos tinggal kasi kalung manik2 yang panjang skrg banyak tu model kalung2 dari batu alam kan modelnya banyak bervariasi.tinggal kitanya aja pinter2 maduin warna kaos ma kalung pasti bakal tampil keren deh kamu tentunya dengan gaya santai tapi kalo jilbabnya model segiempat berpayet gak perlu accesoris kalung lagi.


3. Sepatu / Sandal

Bagi yang berpostur pendek (buka aib ndiri hehe..) pasti ngiler kan kalo banyak cewek pake model sepatu flat, tapi kalo posturnya pendek tetep pendek juga kan akhirnya haha... kemaren2 waktu jalan2 lihat sepatu flat cakep trus nilai plusnya sepatu flat tp bisa nambah tinggi badan 2cm, dr luar sih nampak kalo sepatu flat beneran tp dibagian telapak kaki bagian dalam haknya tingginya 2cm. sepatunya merk lokal kok, merknya BATA warnanya bagus2 n netral kok.

Kalo lagi pengen pake sendal tp postur kamu pendek apalagi kalo mo ke acara semi formal lebih afdolnya pake sendal high hell kan??tp terkadang kita2 yang anak muda rada males kan kalo pake high hell, coz bikin kaki pegel. ada dikit solusi ni buat si pendek kaya aku pake aja sendal yang berhak wedges, dipakenya enak kok gak bikin capek trus uda gitu gak keliatan banget kalo pake high hell.

4. Tas
Kalo tas sih tergantung pemakainya aja, kalo tas lebih gampang keknya buat maduin. tapi ingat yang postur tubuhnya overweight lebih bagusnya pake tas yg oversized jd badannya yg belebih agak tersamarkan kalo pake tas yg oversized. begitu juga kebalikannya buat yg bertubuh kecil pake tas yg kecil2 aja. tp akhir2 ini kan tas yg oversized lagi in, ya gpp lah sekali2 pake hehe....

17 Juli 2009

Neverland


MENGEJUTKAN, di Neverland Valley Ranch petugas forensik dari kepolisian Santa Barbara

"Penyelidik sebab kematian secara resmi sudah menyatakan Michael Jackson telah meninggal. Dari apa yang kami temukan, dia telah meninggal antara 18 hingga 20 tahun lalu," Kata petugas forensik pemeriksa, Tim Holbrooke, Selasa.

"Kami tak yakin, siapa atau apa yang berdiri di pengadilan Santa Maria itu saat ini," katanya setengah kebingungan.
Menurut Holbrooke, mayat Jacko dikubur hanya beberapa inci di bawah bidang rel kereta api miniatur yang berjalan mengelilingi Neverland. Sebagian besar dari mayat yang mengering itu memakai sisa sebuah jaket kulit dengan ritseleting merah dan sebuah sarung tangan.

"Kami secara positif mengenali jasad itu sebagai Jackson dari laporan giginya dan DNA," kata Holbrooke. "Tetapi sebelum kami mengadakan satu tes forensik, kami sudah mencurigai bahwa kami tidak dapat mengungkap Michael asli, dan bahwa sosok meresahkan yang dituntut sebagai Jackson itu adalah palsu."

Holbrooke mengatakan bahwa, walaupun mayat mengalami pembusukan, dari hasil pemeriksa jasad dengan foto publisitas awal karir Jackson, mereka menemukan kemiripan yang menyolok pada struktur tulang dan raut wajah. Tetapi anehnya, saat mereka membandingkan jasad dengan foto yang diambil sesudah 1987, tidak ditemukan kemiripan.

"Penemuan ini menimbulkan banyak pertanyaan, tetapi juga memberi titik terang pada sejumlah insiden yang meresahkan saat ini," kata Holbrooke.

Ahli forensik dan kritikus musik memperkirakan Jackson telah meninggal sebelum peluncuran album multi-platina BAD. Bahkan detektif saat ini menganalisa syair Man In The Mirror untuk dijadikan petunjuk yang mungkin berhubungan dengan entitas yang mirip dan dicurigai telah membunuh anggota paling muda dari Jackson 5 ini dengan memalsukan identitasnya.

Holbrooke mengatakan bahwa, Jacko yang hidup adalah tersangka utama di kasus pembunuhan ini, dia bisa jadi sebagai korban dari beberapa tersangka lain."

"Secara mendasar, kami tidak mengetahui makhluk macam apa yang kami sedang hadapi saat ini," kata Holbrooke.

Seorang anggota tim investigasi yang menemukan jasad Jackson menggambarkan pengalaman itu sebagai memasuki 'dunia lain'. "Sewaktu kami mendekati jalur rel Neverland, anjing mulai menggonggong dan melolong seperti gila," kata Detective Santa Barbara County Frank Poeller. "Kami mesti menarik mereka ke dalam rumah. Ketika kami sampai ke kamar tidur Jackson, satu di antara anjing hampir mati saat mencoba keluar lewat jendela. Sesudah beberapa menit, anjing yang sama membawa kami ke mayat itu."

Seorang wakil dari label ciptaan Jackson, MJJ Productions, mengatakan tidak heran mengetahui bahwa Jackson yang sekarang adalah penipu ulung.

"Saat kami sedang rekaman Heal The World untuk album Dangerous, saya tahu sesuatu yang sangat salah," kata Manager MJJ, Luke Allard. "Michael tidak nampak seperti dirinya sendiri lagi. Dia meminta makanan aneh dan duduk berjam-jam di sebuah hyperbaric. Penampilannya mulai menjadi semakin aneh. Setelah itu, dia mulai memakai topeng dan membuat pengakuan pada seekor simpanse."

"Saya berpikir, pria ini sudah menjadi monster," kata Allard. Allard mengatakan dia berpikir bahwa penipu lihai itu memutuskan hubungan dengan mantan teman-teman Jackson dan melindungi dirinya sendiri dan menjadi seorang yang radikal.

Sumber : http://www.theonion.com/content/node/30940





16 Juli 2009


Ini terapi yang tidak perlu biaya. Tetapi ada saatnya tidak mudah dilakukan...
Setelah baca ini, gimana kalau kita usahakan buat keluarga kita?

"Untuk bertahan hidup, kita membutuhkan 4 pelukan sehari.Untuk kesehatan, kita butuh 8 pelukan perhari. Untuk pertumbuhan, awet muda, kebahagiaan, kita perlu 12 pelukan
perhari," kata Virginia Satir, terapis keluarga.

Mungkin, Anda sedikit heran, benarkah pelukan memiliki kekuatan yang begitu hebat, hingga bisa membuat sehat, panjang umur, dan awet muda? Kapan terakhir kali Anda memeluk
seseorang atau seseorang memeluk Anda? Jika jawabannya jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali, coba ingat-ingat, apa yang belakangan ini Anda rasakan? Bisa jadi Anda sering sakit-sakitan, depresi, stres, sakit kepala, dan emosional.

Berbagai penelitian menunjukkan terapi pelukan bisa menyembuhkan penyakit fisi dan psikis. Bisa mengatasi stres, depresi dan lain-lain. Orang yang dipeluk, ataupun memeluk, merasakan adanya kekuatan cinta yang mengelilingi mereka.
Kekuatan ini yang membuat kekebalan tubuh kita semakin meningkat.

Pelukan Damai
Saat berpelukan, tubuh melepaskan oxytocin , hormon yang berhubungan dengan perasaan damai dan cinta. Hormon oxytocin ini membuat jantung dan pikiran sehat. Hormon oxytocin ini baru bisa keluar jika manusia memiliki kehidupan sehat & merasa damai dan tentram.

Terapi pelukan hampir sama dengan terapi jalan kaki. Terapi pelukan meningkatkan keseimbangan tubuh, kesehatan, dan mengurangi tingkat stres, khususnya para profesional muda yang bekerja di kota metropolitan. Pelukan bukan berarti Anda harus mencari suami atau kekasih untuk melakukan hal ini. Pelukan dapat dilakukan pada siapa saja dengan penuh kasih dan damai.
Tentu saja pelukan ini bukan berkonotasi negatif apalagi mengikutsertakan gairah. Pelukan ini juga bukan 'pelukan sosial', seperti berjabat tangan, mencium pipi kiri dan kanan, seperti yang dilakukan oleh budaya masyarakat beberapa negara pada saat pesta atau pertama kali bertemu. Pelukan yang dimaksud adalah pelukan saling menyentuh, tubuh dengan tubuh saling mengikat dan menyentuh. Ketika saling berpelukan, akan terasa perasaan nyaman dan damai.

Di Indonesia juga beberapa negara lainnya berpelukan hanya dilakukan pada pasangan suami istri, saudara, orang tua ke anaknya. Di Amerika sebuah lembaga ada yang mengkoordinir untuk mengadakan Free Hug di jalanan. Jangan kaget jika suatu hari, saat Anda berkunjung ke Amerika dan Eropa, melihat beberapa orang dengan papan besar di dada, bertuliskan Free Hug. Mereka adalah para relawan yang memberikan terapi pelukan
pada setiap orang yang membutuhkan.

Anak Tumbuh Sehat
"Tapi, kita harus ingat. Walau sekadar jabat tangan dan menyentuh pipi dengan pipi, ini juga ada manfaatnya. Ada rasa kehangatan ketika kita saling berjabat tangan. Namun bila ini dilakukan lebih dari ini, yaitu dengan pelukan erat, tentu lebih bermanfaat, unsur terapinya lebih tinggi," ujar Dr. Bhagat, salah satu doktor yang meneliti pengaruh pelukan di India . Diharapkan masyarakat mengerti akan manfaat sentuhan dan pelukan. Sehingga pasangan suami istri, semakin sering berpelukan dan bersentuhan. Juga makin sering memeluk anak-anaknya.

Seluruh bagian di kulit kita memiliki organ perasa. Dari ujung kaki hingga kepala adalah area yang sensitif bila disentuh. Bahkan ketika bayi masih di dalam kandungan walau dilindungi air ketuban, ia sangat menyukai sentuhan kasih sayang dari ke dua orang tuanya Jika sering disentuh, bayi dalam kandungan akan tumbuh menjadi bayi yang sehat dengan pertumbuhan yang bagus. Selain itu secara psikis bayi akan tumbuh menjadi
seorang yang penyayang.

Anak-anak yang sering disentuh, dibelai dan dipeluk oleh orang tuanya juga akan tumbuh menjadi anak yang sehat. Mereka akan merasa nyaman dan memiliki kepercayaan diri. Pertumbuhan dan kesehatan pun lebih bagus dibanding dengan anak-anak yang jarang disentuh, dibelai dan dipeluk.

Pada orang tua pun, sentuhan dan pelukan sangat berarti. Apalagi pada saat kehilangan seseorang, depresi, stres. Dengan berpelukan, orang dewasa merasa ada orang yang memperhatikan, ada orang yang mencintainya, membutuhkannya. Seluruh kulit
kita, sangat peka dengan pelukan, dan sangat membutuhkan sentuhan hangat dan erat.

Transformasi Rasa Nyaman
Seorang master reiki di Mumbai , India , berkata," pelukan adalah salah satu alat untuk bertransformasi. Dengan pelukan satu pribadi dengan pribadi lain semakin dekat. Jika hubungan Anda dengan orang lain renggang. Salah satu cara agar hubungan itu menghangat dengan memeluknya. Jika rumah tangga Anda diambang kehancuran, cobalah memeluk pasangan Anda 20 kali sehari. Saya yakin Anda berdua tak akan bercerai. Selain itu, hidup Anda berdua akan lebih bahagia, sehat, dan awet muda. Serta Anda akan terhindar dari stress dan depresi."

Dr. Harold Voth, senior psikiater di Kansas, Amerika Serikat telah melakukan riset dengan beberapa ratus orang. Hasilnya, mereka yang berpelukan mampu mengusir depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, awet muda, tidur lebih nyenyak, lebih sehat.
Jika Bayi atau anak-anak rewel atau sakit. Jangan biarkan mereka sendirian. Peluklah. Dengan memeluk, mereka akan merasa nyaman. Sehingga kekebalan tubuhnya lebih baik, dan kesehatan mereka pun akan jauh lebih baik. Anda sebagai orang tua pun mendapatkan efek baik dari terapi pelukan ini. Anda akan jauh lebih sehat, muda, terbebas dari depresi.

Pelukan dapat menyembukan sakit fisik dan psikis. Sentuhan yang dihasilkan dari pelukan membantu mengurangi rasa sakit. Beberapa penyakit parah sering kali membuat penderitanya
merasa frustasi, marah, tak mungkin penyakitnya bisa disembuhkan. Dengan pelukan, pasien yang prustasi ini merasa nyaman. Pelukan memberikan energi positif pada emosi pasien. Sehingga mengubah emosi negatifnya menjadi emosi positif.
Apalagi bila pasien mendapatkan pelukan dari orang yang dicintainya. Bukankah cinta itu adalah kekuatan yang maha dahsyat, dan pelukan adalah salah satu cara untuk menyatakan
cinta, atau suatu bentuk cinta.

So....mari berpelukannnn........!!!!!


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan bahaya penggunaan 5 bahan kemasan makanan yang selama ini banyak digunakan oleh industri makanan.

Ke-5 jenis kemasan makanan yang diteliti oleh BPOM adalah kantong plastik kresek, styrofoam, plastic polivinil klorida (PVC), plastic polietilen (PE) dan polipropilen (PP).

Meski belum cukup bukti bahaya bahan kemasan makanan tersebut, namun proses daur ulang yang menggunakan bahan kimia berbahaya serta prosesnya yang sulit dilacak bisa jadi menimbulkan bahaya.

“Kami tidak tahu apakah plastik kresek yang kita gunakan untuk wadah makanan, ternyata sebelum didaur ulang merupakan bekas kotoran anjing, kotoran manusia, atau wadah limbah rumah sakit,” ujar Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib, Selasa (14/7).

Itu sebabnya, Husniah mengingatkan agar masyarakat berhati-hati menggunakan plastik kresek daur ulang saat hendak digunakan sebagai wadah makanan. Kotoran yang terbawa pada saat proses daur ulang dan pencampuran bahan kimia bisa mengganggu kesehatan manusia.

Pada styrofoam lanjut Husniah ada batas keamanan yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Diantaranya bahwa bahan kemasan makanan jenis styrofoam tidak bisa digunakan pada makanan berlemak, berminyak, beralkohol atau panas. Sebab jika ada residu dalam bahan kemasan makanan tersebut maka dampaknya bisa terkontaminasi pada bahan makanan kita.

“Nilai residu masing-masing bahan kemasan makanan tersebut memang relative kecil hanya berkisar antara 10 hingga 29 ppm dari angka kandungan yang dilarang yakni 5000 ppm,” lanjut Husniah.

Namun meski nilai residu bahan kemasan makanan tersebut relative kecil, sebaiknya kata Husniah masyarakat tetap berhati-hati. Penelitian yang dilakukan pada hewan, residu bahan kemasan makanan jenis stryrofoam bisa mengakibatkan kanker.

Beberapa negara Eropa, lanjut Husniah memang tidak lagi merekomendasikan penggunaan stryrofoam untuk kemasan makanan. Namun alasan pelarangan tersebut bukan karena efek negative pada tubuh manusia, tetapi lebih kepada alasan lingkungan. Sebab bahan kemasan makanan ini tidak bisa langsung hancur diurai bakteri.

“Butuh waktu 500 tahun untuk membusukkan bahan stryfoam maupun polipropilen,” tandas Husniah.

14 Juli 2009

ada yang baru!!!



Bank Indonesia hari Kamis 9 Juli 2009 secara resmi melucurkan uang kertas baru pecahan 2000 Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Uang pecahan baru tersebut bergambar Pangeran Antasari (Pahlawan Nasional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan) dengan gambar bagian belakang Tarian Adat Dayak. Uang tersebut akan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah mulai tanggal 10 Juli 2009. Peluncuran uang ini dilakukan di Banjarmasin.

Kebijakan ini dilakukan Bank Indonesia di bidang pengedaran uang untuk memenuhi uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup.

Uang kertas pecahan baru ini juga mengakomodasi kebutuhan para tunanetra dengan menyediakan kode tertentu (blind code) di samping kanan bagian muka uang yaitu berupa kotak persegi panjang yang dicetak secara intaglio.


12 Juli 2009


wkkkakakakkak....ada2 aja tingkah laku Mr. Obama ini, foto niy membuktikan kalo Presiden juga manusia hah!!lucu.. yang di sebelahnya Presiden Prancis Nicolas Sharkozy, cuma senyum nyengir liatin Obama.
wadohhh... Mr. Obama gmn tu First Lady kalo tau, ato bakalan ngakak juga. Ada kabar juga kalo Obama tu gak liatin cewenya yg lewat, tapi katanya liat lantai!! Btw kalo ngomongin Michelle Obama tu aku suka banget gaya busananya, bener2 First Lady USA yang paling trendy dah......

10 Juli 2009

all about pet : 2


Satu lagi niy soal hewan peliharaan yaitu kucing..disekitar kita pasti banyak banget yang melihara kucing ya kan?

Ngomongin soal kucing aku da crita dikit niy, btw benere aku tu gak melihara kucing loh tapi dirumahku tu banyak banget kucing ada berapa ya?bentar aku itung dulu ;-} ehmm ada 7 kucing yang ngumpul dirumahku. Ya gak tau tiba2 aja tu kucing datang secara tak diundang dari 1 ekor lama2 jadi 7 ekor tiap dibuang agak jauhan dikit pasti kembali lagi kerumah, lama2 capek kan??akhirnya ya dibiarin aja sekalian buat security dirumah dari serangan si tikus. Tapi suka pipis sembarangan trs kalo pup suka di pot bunganya nyokap.

Aku benere pengen banget lo punya kucing anggora warna putih ato item tapi kayanya bagusan yang item deh kan agak sangar dikit tu soalnya kucing tu binatang yang jail. Waktu aku minta dibeliin ma cowoku gak boleh, katanya kalo keseringan maen ma kucing bisa berakibat mandul (emang bener hya?)

Emang dari dulu tu secara turun temurun keluargaku tu suka ama kucing, crita dikit lagi niy ya? Mbah yi (nenek) ku suka banget melihara kucing tapi yang pejantan kalo yang cewek trs beranak pasti berisik banget. Mbah yi n keluarga sukanya melihara kucing yang ekornya pendek (kenapa ya?). dulu tu mbah yi ku pernah punya 1 ekor kucing lucu banget. Gimana gak lucu coba tu kucing bisa mijetin punggung/perut orang, kalo mijetin ya pake kedua kakinya yg depan gerakannya tu kaya jalan ditempat gitu hehehe…dulu ama mbah yi ku dikasih nama Tole. Kalo aku nginep dirumah mbah yi ku si Tole suka banget lo tidur di perut aku, ehhmmm si Tole pernah pup di perut aku (huff) Tapi semakin bertambahnya umur ya akhirnya mati, sampe sekarang gak dapet kucing sepinter Tole lagi…..

all about pet : 1


Ehmm…ngomongin soal hewan peliharaan aku ada crita dikit nih!

Tapi sbelomnya hewan apa sih yang biasanya dijadiin hewan peliharaan?kalo setauku sih disekitar rumahku aja ya?biasanya tu kucing, kelinci, burung, ikan hias, dll. Btw aku juga punya binatang peliharaan loh…

- dari dulu aku tu suka banget ama binatang yang namanya kelinci, yang laen pasti juga banyak yang suka kan?gimana ya soalnya kelinci tu binatang paling lucu menurut aku, binatang paling sweet deh.

Waktu masih SD kelas 2 kalo gak salah itu aku pertama kali punya kelinci, duh seneng banget…dulu tu tiap pulang sekolah sering tak ajak maen di halaman rumah, aku tu suka banget ngasih wortel tapi wortenya aku kubur dalam tanah trs si kelinci langsung aja gali2 tu wortel yang ada dalam tanah lucu deh, oia paling nyebelin tu sukanya kalo pipis diatas kaki orang eerrggghhhh….

Terus waktu SMA aku juga dikasih kelinci ama cowoku, tu kelinci aku pelihara sampe gede banget. Kata mbah kung (kakek) kelincinya kayanya udah tua n bentar lagi mo mati, katanya daripada mati sia2 di sate aja enak tu katanya. Ehm ya udah aku nurut aja, tapi aku gak tega liatin waktu disembelih n dimakan. Eh waktu cowoku tau kalo tu kelinci di sate marah besar dia, huhuhu….gmn lagi kan udah terlanjur. Benere aku juga gak tega banget…

Tapi waktu aku kuliah aku dikasih kelinci lagi ma cowoku yang ini dikasihnya sepasang duh seneng puol pastinya…trs ama bokap langsung aja dibuatin kandang yang besarnya kaya rumah orang tu..tapi suatu saat kandangnya roboh n menimpa salah satu kelinci trs mati satu deh…tp gak salahku kan (takdir Yang Maha Kuasa hehehe) tapi dasarnya cowoku tu baek banget aku dikasih lagi 2 ekor kelinci sampai saat ini jadi aku punya 3 ekor kelinci yang lucu2.

Ehmmm btw aku juga pernah punya kura2 loh hewan yang satu ini sih hasil barter ma temenku. Dia tu nemu kura2 juga gak sengaja waktu di Bojonegoro ada banjir besar beberapa tahun lalu. Waktu aku dikasi liat pengen banget punya kura2, tapi waktu aku minta gak boleh ma temenku. Aku beli aja gak boleh kok!tapi dari hasil rayuan beberapa kali akhirnya boleh tapi gak gratis loh…ya udah kita barter aja berhubung dirumahku ada printer yg udah agak rewel aku kasiin ke dia, tinggal di touch up dikit aja udah bisa dipake lagi keknya berhubung dia kan juga teknisi computer pasti bisa lah benerin tu printer. Wihhh senengnya aku punya kura2, kata temenku suruh ngasih makan kangkung ato kulit semangka gitu aja. Tapi dikasi makan kangkung sekilo kulit semangka 7 kilo tetep aja kura2nya gak mo makan (apa emang makanannya kura2 tu bukan kangkung ya?dasar Sotoy) walhasil beberapa bulan kemudian mati deh. Btw sampe sekarang temenku gak tau lo kalo kura2nya mati, padahal waktu mo aku bawa dulu katanya harus dirawat bener2. mungkin kura2ya homesick kale….

06 Juli 2009


Tribute to Michael Jackson ( Rest In Peace )




My Fav Song Of MJ



Michael Jackson Has Died

penting banget!!


yuhuuu..tinggal 2 hari lage niy...
yup.. bener banget 2 hari lagi adalah tanggal 8 Juli, artinya pemilu capres-cawapres digelar. dan saatnya kita mencontreng... so tentukan pilihanmu secepatnya, yang menurut kalian pantas dan mampu menjadi pemimpin Negeri ini.
So..jangan GOLPUT yah!!!

03 Mei 2009


Mitos tentang Merokok
Suatu hari di tempat praktek ada seorang pasien berkata, “Dok, saya mencari obat untuk berhenti merokok. Saya sudah kecanduan banget. Ngga bisa berhenti nih!” Hmm, andai saja ada pabrik obat yang menjual “Obat berhenti merokok” dan orang benar-benar bisa berhenti merokok karenanya.
Merokok merupakan masalah klasik yang sudah lama menghiasi kehidupan manusia. Meski rata-rata perokok sudah mengetahui bahwa rokok dapat menyebabkan penyakit jantung, impotensi, kanker dan lain-lain -seperti yang tertulis pada setiap akhir iklan rokok (walaupun hanya sesaat), namun kenyataannya orang masih saja merokok. Ironisnya, akibat yang ditimbulkan bukan hanya bagi mereka yang menghisapnya, perokok pasif juga harus menanggung beban ini. Ada banyak alasan yang digunakan perokok ketika disarankan untuk berhenti. Dan alasan-alasan tersebut kini menjadi mitos yang harus dipatahkan! Nah, berikut adalah mitos-mitos seputar rokok:

Mitos 1: Dengan merokok saya terlihat macho/sexy
Tepatnya, pabrik rokok mengharapkan anda berpikir seperti itu. Mungkin awalnya memang iya, tapi tunggu saja. Merokok dapat menimbulkan kulit keriput dan gigi kuning. Merokok juga berkontribusi pada osteoporosis atau pengeroposan tulang. Kalau sudah begitu, tubuh tidak lagi tegap. Dan yang lebih penting, merokok dapat menyebabkan impotensi. Apa itu yang namanya macho/sexy?

Mitos 2: Berhenti merokok bisa membuat saya gemuk
Bertambahnya berat badan banyak dialami orang yang mencoba berhenti merokok. Hal ini terjadi karena kebiasaan menghisap rokok kini berganti dengan makan. Namun dengan merencanakan diit gizi yang sehat dan meningkatkan aktivitas akan membantu kita memecahkan masalah ini. Bahkan, dengan olahraga, tidak hanya masalah berat badan saja yang dapat diatasi, namun stamina dan kapasitas paru yang hilang ketika merokok juga dapat dikembalikan.

Mitos 3: Saya akan berhenti ketika saya hamil
Mungkin akan lebih sulit untuk hamil bila anda merokok karena merokok adalah penyebab mayor dari infertilitas. Wanita yang merokok memiliki resiko keguguran dan komplikasi selama kehamilan yang meningkat.

Mitos 4: Merokok tidak melukai orang lain selain diri sendiri
Salah! Bila merokok di sekitar orang lain, anda telah menyakit mereka terutama yang memiliki asma, penyakit jantung, alergi atau anak-anak. Perokok pasif juga mempunyai resiko yang meningkat seperti pada perokok aktif.

Mitos 5: Saya masih muda, saya akan berhenti merokok beberapa tahun lagi
Hampir semua perokok aktif mulai merokok ketika masih muda. Dan kebanyakan dari mereka berharap dapat berhenti beberapa tahun kemudian. Namun kebanyakan masih merokok setelah lima tahun ke depan.

Mitos 6: Hanya satu rokok sehari kok
Merokok tidaklah aman sekalipun hanya 1 rokok dalam sehari. Setiap rokok mengandung sekitar 1 sampai 2 miligram nikotin yang dapat mencapai otak setelah 10 detik dihirup. Segera setelah tiupan pertama adrenalin akan sibuk meningkatkan tekanan darah, denyut jantung dan nafas anda.

Mitos 7: Rokok saya “light”, jadi ya ga masalah
Munurut Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, rokok “light” memiliki kandungan yang sama dengan rokok pada umumnya, termasuk lead, ammonia, benzene, DDT, gas butane, carbon monoxide, arsenic dan polonium 210.

Mitos 8: Kanker Payudara adalah kanker pembunuh nomor 1 pada wanita
Tet tot! Yang benar adalah kanker paru. Meningkatnya angka kematian akibat kanker paru berhubungan langsung dengan meningkatnya rate dari merokok. Merokok juga merupakan resiko mayor pada penyakit jantung, si pembunuh nomor satu.

Mitos 9: Merokok dapat memperbaiki mood
Beberapa orang percaya rokok dapat menambah semangat, namun itu dapat menurunkan moodmu. Jika anda sedang down atau depresi, rokok dapat menempatkan anda pada resiko yang lebih tinggi untuk depresi, hiperaktivitas, dan attention deficit disorder. Seperti pada penelitian terbaru disebutkan, remaja yang merokok memiliki resiko 4 kali yang lebih besar untuk mengalami depresi dari remaja yang tidak merokok.

Mitos 10: Mengunyah tembakau adalah aman karena tidak melalui inhalasi
Bukan hanya kanker paru yang dapat membunuh. Mereka yang mengunyah tembakau memiliki resiko untuk kanker pada rongga mulut, yang dapat mengenai lidah, bibir dan gusi. Seperti pada merokok, lebih cepat berhenti lebih besar kesempatan anda untuk meloloskan diri dari penyakit-penyakit tersebut.
Sebagai seorang yang bukan perokok dan tahu bahaya rokok, saya merasa punya kewajiban sosial untuk mengingatkan dan berbagi ilmu tentang bahaya rokok.

Dari situs South East Asia Tobacco Control Alliance saya mendapatkan informasi tentang mitos dan fakta rokok terhadap ekonomi. Berikut pemaparannya.
Mitos:
Industri rokok memberikan kontribusi pemasukan negara dengan jumlah besar.

Fakta:
Negara membayar biaya lebih besar untuk rokok dibanding dengan pemasukan yang diterimanya dari industri rokok. Penelitian dari World Bank telah membuktikan bahwa rokok merupakan kerugian mutlak bagi hampir seluruh negara. Pemasukan yang diterima negara dari industri rokok (pajak dan sebagainya) mungkin saja berjumlah besar, tapi kerugian langsung dan tidak langsung yang disebabkan konsumsi rokok jauh lebih besar.
Biaya tinggi harus dikeluarkan untuk membayar biaya penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh rokok, absen dari bekerja, hilangnya produktifitas dan pemasukan, kematian prematur, dan juga membuat orang menjadi miskin lebih lama karena mereka menghabiskan uangnya untuk membeli rokok.
Biaya besar lainnya yang tidak mudah untuk dijabarkan termasuk berkurangnya kualitas hidup para perokok dan mereka yang menjadi perokok pasif. Selain itu penderitaan juga bagi mereka yang harus kehilangan orang yang dicintainya karena merokok. Semua ini merupakan biaya tinggi yang harus ditanggung.

Mitos:
Mengurangi konsumsi rokok merupakan isu yang hanya bisa diatasi oleh negara-negara kaya.

Fakta:
Sekarang ini kurang lebih 80% perokok hidup di negara berkembang dan angka ini sudah tumbuh pesat dalam beberapa dekade saja. Diperkirakan pada tahun 2020, 70% dari seluruh kematian yang disebabkan rokok akan terjadi di negara-negara berkembang, naik dari tingkatan sekarang ini yaitu 50%. Ini berarti dalam beberapa dekade yang akan datang negara-negara berkembang akan berhadapan dengan biaya yang semakin tinggi untuk membiayai perawatan kesehatan para perokok dan hilangnya produktifitas.

Mitos:
Pengaturan yang lebih ketat terhadap industri rokok akan berakibat hilangnya pekerjaan di tingkat petani tembakau dan pabrik rokok.

Fakta:
Prediksi mengindikasikan dengan jelas bahwa konsumsi rokok global akan meningkat dalam tiga dekade ke depan, walau dengan penerapan pengaturan tembakau di seluruh dunia. Memang dengan berkurangnya konsumsi rokok, maka suatu saat akan mengakibatkan berkurangnya pekerjaan di tingkat petani tembakau. Tapi ini terjadi dalam hitungan dekade, bukan semalam. Oleh karenanya pemerintah akan mempunyai banyak kesempatan untuk merencanakan peralihan yang berkesinambungan dan teratur.
Para ekonom independent yang sudah mempelajari klaim industri rokok, berkesimpulan bahwa industri rokok sangat membesar-besarkan potensi kehilangan pekerjaan dari pengaturan rokok yang lebih ketat. Di banyak negara produksi rokok hanyalah bagian kecil dari ekonomi mereka. Penelitian yang dilakukan oleh World Bank mendemonstrasikan bahwa pada umumnya negara tidak akan mendapatkan pengangguran baru bila konsumsi rokok dikurangi. Beberapa negara malah akan memperoleh keuntungan baru karena konsumen rokok akan mengalokasikan uangnya untuk membeli barang dan jasa lainnya. Hal ini tentunya akan membuka kesempatan untuk terciptanya lapangan kerja baru.

Mitos:
Pemerintah akan kehilangan pendapatan jika mereka menaikan pajak terhadap industri rokok karena makin sedikit orang yang akan membeli rokok.

Fakta:
Bukti sudah jelas: perhitungan menunjukkan bahwa pajak yang tinggi memang akan menurunkan konsumsi rokok tetapi tidak mengurangi pendapatan pemerintah, malah sebaliknya. Ini bisa terjadi karena jumlah turunnya konsumen rokok tidak sebanding dengan besaran kenaikan pajak. Konsumen yang sudah kecanduan rokok biasanya akan lambat menanggapi kenaikan harga (akan tetap membeli). Lebih jauh, jumlah uang yang disimpan oleh mereka yang berhenti merokok akan digunakan untuk membeli barang-barang lain (pemerintah akan tetap menerima pemasukan). Pengalaman mengatakan bahwa menaikan pajak rokok, betapapun tingginya, tidak pernah menyebabkan berkurangnya pendapatan pemerintah.

Mitos:
Pajak rokok yang tinggi akan menyebabkan penyelundupan.

Fakta:
Industri rokok sering beragumentasi bahwa pajak yang tinggi akan mendorong penyelundupan rokok dari negara dengan pajak rokok yang lebih rendah, yang ujungnya akan membuat konsumsi rokok lebih tinggi dan mengurangi pendapatan pemerintah.
Walaupun penyelundupan merupakan hal yang serius, laporan Bank Dunia tahun 1999 Curbing the Epidemic tetap menyimpulkan bahwa pajak rokok yang tinggi akan menekan konsumsi rokok serta menaikan pendapatan pemerintah. Langkah yang tepat bagi pemerintah adalah memerangi kejahatan dan bukannya mengorbankan kenaikan pajak pada rokok.
Selain itu ada klaim-klaim yang mengatakan bahwa industri rokok juga terlibat dalam penyelundupan rokok. Klaim seperti ini patut disikapi dengan serius.

Mitos:
Kecanduan rokok sudah sedemikian tinggi, menaikan pajak rokok tidak akan mengurangi permintaan rokok. Oleh karenanya menaikan pajak rokok tidak perlu.

Fakta:
Menaikan pajak rokok akan mengurangi jumlah perokok dan mengurangi kematian yang disebabkan oleh rokok. Kenaikan harga rokok akan membuat sejumlah perokok untuk berhenti dan mencegah lainnya untuk menjadi perokok atau mencegah lainnya menjadi perokok tetap. Kenaikan pajak rokok juga akan mengurangi jumlah orang yang kembali merokok dan mengurangi konsumsi rokok pada orang-orang yang masih merokok. Anak-anak dan remaja merupakan kelompok yang sensitif terhadap kenaikan harga rokok oleh karenanya mereka akan mengurangi pembelian rokok bila pajak rokok dinaikan.
Selain itu orang-orang dengan pendapat rendah juga lebih sensitif terhadap kenaikan harga, oleh karenanya kenaikan pajak rokok akan berpengaruh besar terhadap pembelian rokok di negara-negara berkembang.
Model yang dikembangkan oleh Bank Dunia dalam laporannya Curbing the Epidemic menunjukan kenaikan kenaikan harga rokok sebanyak 10% karena naiknya pajak rokok, akan membuat 40 juta orang yang hidup di tahun 1995 untuk berhenti merokok dan mencegah sedikitnya 10 juta kematian akibat rokok.

Mitos:
Pemerintah tidak perlu menaikan pajak rokok karena akan kenaikan tersebut akan merugikan konsumer berpendapatan rendah.

Fakta:
Perusahaan rokok beragumen bahwa harga rokok tidak seharusnya dinaikan karena bila begitu akan merugikan konsumen berpendapatan rendah. Tetapi, penelitian menunjukkan bahwa masyarakat berpendapatan rendah merupakan korban rokok yang paling dirugikan. Karena rokok akan memperberat beban kehidupan, meningkatkan kematian, menaikan biaya perawatan kesehatan yang harus mereka tanggung dan gaji yang terbuang untuk membeli rokok.
Masyarakat berpendapatan rendah paling bisa diuntungkan oleh harga rokok yang mahal karena akan membuat mereka lebih mudah berhenti merokok, mengurangi, atau menghindari kecanduan rokok karena makin terbatasnya kemampuan mereka untuk membeli. Keuntungan lain dari pajak rokok yang tinggi adalah bisa digunakan untuk program-program kesejahteraan masyarakat miskin.

Mitos:
Perokok menanggung sendiri beban biaya dari merokok.

Fakta:
Perokok membenani yang bukan perokok. Bukti-bukti biaya yang harus ditanggung bukan perokok seperti biaya kesehatan, gangguan, dan iritasi yang didapatkan dari asap rokok.

Ulasan di negara-negara kaya mengungkapkan bahwa perokok membebani asuransi kesehatan lebih besar daripada mereka yang tidak merokok (walaupun usia perokok biasanya lebih pendek). Apabila asuransi kesehatan dibayar oleh rakyat (seperti jamsostek) maka para perokok tentunya ikut membebankan biaya akibat merokok kepada orang lain juga.

So, siapa bilang merokok itu ngga bikin susah orang lain?